Berbulan-bulan menjalani work from home (WFH) atau berkegiatan di rumah pasti ada aja rasa bosan. Malah saking bosannya, WFH ada kecenderungan bikin orang stres karena mengulang rutinitas di ruangan yang sama tanpa interaksi sosial. Maklum, namanya makhluk sosial, interaksi manusia sudah pasti kunci menghilangkan beban dalam pikiran. Meski hanya sekadar berbagi hal remeh temeh.

Nggak cuma itu aja, WFH yang mengharuskan kita nggak pergi kemana-mana di tengah pandemi ini juga bikin naluri jalan-jalan liburan juga tertahan. Semua rencana sejak terompet pergantian tahun baru berbunyi, hampir semuanya batal. Belum jelas sampai kapan. Iya, kita cuma bisa berdoa semoga pandemi cepat selesai dan benar-benar ikuti anjuran yang sudah ditetapkan.
Tapi tenang bro, untuk mengobati kerinduan jalan-jalan, lo bisa memanfaatkan 'liburan' virtual. Kecanggihan teknologi era sekarang nggak bikin kita mati kutu meski dalam kondisi sulit kayak gini.
Nah, buat penjelajahan virtual kali ini, lo bakal diajak untuk melihat langsung gambaran jalur pendakian di gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest. Lo bisa melihat visualisasi rute pendakian dalam bentuk 3 Dimensi (3D). So, buat lo para pendaki yang punya cita-cita menginjakan kaki di Everest, jalan-jalan virtual dulu buat gambaran menempuh medan di sana.
Jadi, peta jalur pendakian Gunung Everest ini dibuat oleh perusahaan Reality Maps. Mereka adalah penyedia digitalisasi real time dalam bentuk 3D. Perusahaan ini terkenal di Eropa. Mereka biasa mengembangkan perangkat lunak yang memungkinkan menyediakan gambaran dunia nyata secara interaktif dengan bantuan jaringan internet di perangkat elektronik mulai dari laptop hingga smartphone.
Nah, perusahaan Reality Maps ini menawarkan layanan penjelajahan virtual di Gunung Everest. Jadi dalam situs resminya, mereka menyajikan pengalaman pengguna internet untuk melihat langsung jalur pendakian Everest. Pelacakan dari program GPS memberikan gambaran asli dari peta dalam bentuk 3D.
Singkat cerita, pembuatan peta jalur pendakian Everest ini dilakukan oleh seorang pendaki gunung ekstrem asal Jerman, Jost Kobusch melakukan penjelajahan ke Everest. Dalam ekspedisinya, Jost membawa alat pelacak GPS yang menggunakan jaringan satelit Globalstar untuk menyediakan pesan teks dan pelacakan GPS. Alat itu bernama SPOT. Alat tersebut secara teratur mengirimkan lokasinya ke peta 3D.
Jost mengakhiri ekspedisinya dengan keberhasilan parsial setelah dua bulan melakukan perjalanan. Kondisi gunung tidak memungkinkannya untuk mendaki sampai ke puncak. Namun, Jost berhasil melakukan pendakian sampai titik tertinggi di punggung barat pada ketinggian 7.300 meter.
Jalur pendakian itu terekam dan di buka ke publik melalui situs www.everest3d.de. Jost awalnya merencanakan perjalanan ke puncak dengan menggunakan peta 3D resolusi tinggi, di mana gambar yang dikirimkan bisa menunjukkan semua detail penting pendakian, termasuk juga pemecah es berbahaya dalam perjalanan ke Camp 1 di Lho la Pass.
Apa Saja yang Bisa Dilihat?
Image source: everest3d.de
Di penjelajahan virtual ini, lo bakal dikasih liat banyak informasi mulai dari titik awal pendakian, sampai ke check point di ketinggian 8.000 meter. Buat lo yang mengakses lewat laptop atau komputer, lo akan mendapat panduan bagaimana pengoperasian ekspedisi virtual di Everest.
Jadi titik awalnya dimulai dari ketinggian 2.860 meter, di mana spot itu merupakan basecamp pertama buat para pendaki. Dari penjelajahan ini lo bisa melihat dan mengetahui di mana saja basecamp buat para pendaki.
Canggihnya, gambaran jalur Everest ditampilkan secara detail sekaligus ada deskripsi di tiap pos pendakiannya. Buat calon pendaki Everest, situs ini rekomen banget sih. Selamat mencoba, bro!
10 COMMENTS