Mendaki gunung memang dikenal memiliki risiko cukup tinggi. Selain harus menuntut kesiapan fisik yang matang, pengetahuan mengenai tumbuhan liar yang ditemui di gunung juga harus dikuasai. Untuk menghindari tumbuhan yang berbahaya, simak daftar selengkapnya berikut ini!

Bertualang mendaki gunung memang aktivitas yang sangat menyenangkan. Walaupun begitu, para pendaki tetap harus membekali diri dengan segala macam kesiapan. Mulai dari kondisi fisik, peralatan lengkap, persiapan logistik, hingga beberapa skill dasar survival yang harus dikuasai.
Selain itu, ada juga beberapa hal yang perlu diwaspadai pendaki saat mendaki gunung di Indonesia. Bukan hantu atau hewan liar, melainkan tumbuhan berbahaya yang bisa merugikan para pendaki. Jadi, apa aja tumbuhan berbahaya yang bisa ditemui para pendaki di gunung? Berikut ini ulasannya.
Daun Jelatang
Image source: mounture.com
Tumbuhan pertama yang perlu diwaspadai adalah daun Jelatang. Tumbuhan satu ini mempunyai ciri berwarna hijau yang memiliki beragam ukuran dan terdapat duri-duri pada bagian daun serta batangnya.
Apabila lo menyentuh daunnya, racun yang terkandung di dalamnya dapat menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh. Kulit akan terasa gatal, kemerahan, dan bahkan bengkak. Jadi, berhati-hatilah ketika melakukan pendakian, karena daun Jelatang tumbuh di gunung manapun.
Gympie-gympie
Image source: amazopedia.com
Selanjutnya ada tumbuhan Gympie-gympie yang juga berbahaya bagi para pendaki. Duri-duri halus yang ada pada daunnya mengandung racun moroidin. Racun ini dapat membuat si korban seperti merasa tersengat lebah disertasi rasa panas yang luar biasa.
Parahnya lagi, efek dari sengatan duri Gympie-gympie ini membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Konon daun Gympie-gympie ini banyak ditemukan di salah satu gunung di Jawa Barat yaitu Gunung Papandayan, Garut.
Daun Kemadu
Para pendaki juga harus berhati-hati dengan daun Kemadu. Dilansir dari laman Okezone, apabila kulit terlalu sering bersentuhan dengan daun ini maka dapat menimbulkan kematian. Namun, efek tersebut dapat terjadi kalau cara penyembuhannya salah atau terlambat mendapat penanganan.
Menurut Dodi Satria, Youtuber dari salah satu channel kesehatan, menyebutkan ada dua cara mengatasi sengatan dari duri daun Kemadu. Pertama adalah mengusapkan area yang terkena sengatan dengan rambut sampai panas. Kedua adalah mengambil akar pohon kemadu dan menumbuknya hingga halus. Setelah halus, bisa diusapkan ke bagian yang tersengat.
Daun Jancukan
Ketika melakukan pendakian dan menemukan tumbuhan yang mirip seperti daun ubi, lebih baik berhati-hati sebelum menyentuhnya. Karena bisa aja tumbuhan tersebut adalah daun Jancukan yang berwarna hijau, meruncing, dan hampir berbentuk seperti hati.
Daun Jancukan ini sebenarnya merupakan musuh bagi para pendaki, terutama yang tengah menjelajah Gunung Argopuro di Probolinggo, Jawa Timur.
Kalau terkena dan tertusuk duri daun Jancukan, maka akan terasa sakit dan gatal bukan main. Lebih parahnya lagi, rasa gatalnya bisa bertahan sampai berjam-jam lamanya. Cucilah bagian kulit yang terkena daun Jancukan pada air yang mengalir sambil digosok perlahan agar bulu halusnya hanyut terbawa air.
Nah, buat yang suka mendaki gunung sebaiknya berhati-hati kalau bertemu dengan beberapa tumbuhan berbahaya tadi. Maka dari itu, usahakan untuk nggak sembarangan menyentuh tumbuhan yang ada di gunung ya, bro.
Be carefull ya